Fase dewasa adalah masa keemasan bagi seekor ikan cupang, di mana sirip mereka telah tumbuh maksimal dan warna tubuhnya mencapai tingkat kecerahan yang paling optimal. Pada tahap ini, ikan cupang bukan lagi sekadar bibit yang butuh pertumbuhan cepat, melainkan ikan matang yang membutuhkan perawatan (maintenance) untuk menjaga keindahan dan kesehatannya. Banyak penghobi yang terlena karena menganggap ikan dewasa memiliki daya tahan tubuh yang kuat, padahal tanpa perawatan yang konsisten, kualitas sirip dan vitalitas mereka bisa menurun dengan cepat.
Merawat ikan cupang dewasa memiliki tantangan tersendiri dibandingkan merawat burayak (anakan). Ikan dewasa dengan sirip yang lebar dan panjang (terutama jenis Halfmoon atau Rosetail) membawa beban tubuh yang lebih berat saat berenang, sehingga mereka membutuhkan kondisi lingkungan yang benar-benar mendukung agar tidak mudah lelah atau stres. Perawatan yang tepat pada fase ini tidak hanya bertujuan untuk memperpanjang usia hidup mereka, tetapi juga untuk memastikan mereka tetap aktif dan responsif, serta terhindar dari penyakit degeneratif atau infeksi bakteri.
Cara Merawat Ikan Cupang Dewasa dengan Benar
1. Pengaturan Pola Makan yang Seimbang
Berbeda dengan masa pertumbuhan yang membutuhkan asupan protein gila-gilaan, ikan cupang dewasa membutuhkan diet yang lebih terkontrol untuk mencegah obesitas dan sembelit. Metabolisme ikan dewasa tidak secepat ikan muda, sehingga pemberian pakan yang berlebihan justru akan menumpuk menjadi lemak yang mengganggu organ dalam. Pilihlah pakan pelet berkualitas tinggi yang khusus diformulasikan untuk menjaga warna dan vitalitas, dan berikan dengan takaran secukupnya, misalnya dua kali sehari dengan porsi yang bisa dihabiskan dalam waktu kurang dari dua menit.
Selain pelet, variasi pakan alami tetap diperlukan sebagai selingan atau treat agar ikan tidak bosan. Pakan hidup seperti jentik nyamuk bersih, kutu air, atau cacing darah (bloodworm) sangat baik diberikan 2-3 kali seminggu. Pakan alami ini mengandung nutrisi yang membantu menjaga insting berburu ikan serta memperkuat pigmen warna. Namun, pastikan pakan hidup tersebut steril dan bersih agar tidak membawa parasit yang bisa menjangkiti ikan dewasa Anda.
2. Manajemen Kualitas Air yang Ketat
Ikan cupang dewasa, terutama yang memiliki sirip panjang atau ekor lebar, sangat sensitif terhadap kualitas air yang buruk. Air yang mengandung amonia tinggi akibat kotoran yang menumpuk dapat menyebabkan fin rot (busuk sirip), di mana ujung-ujung sirip yang indah akan mulai rontok atau keriting. Sirip yang rusak pada ikan dewasa membutuhkan waktu penyembuhan yang jauh lebih lama dibandingkan ikan muda, sehingga pencegahan melalui kebersihan air adalah kunci utamanya.
Lakukan penggantian air secara rutin dan terjadwal. Untuk wadah tanpa sistem filtrasi, penggantian air sebanyak 50% hingga 70% disarankan dilakukan setiap 3 atau 4 hari sekali. Gunakan air yang sudah diendapkan minimal 24 jam untuk menghilangkan klorin dan menstabilkan suhu. Jangan lupa untuk menyedot kotoran di dasar wadah setiap hari menggunakan pipet atau selang kecil agar sisa makanan dan kotoran tidak sempat terurai menjadi racun.
3. Menyediakan Ruang Gerak yang Memadai
Memasuki usia dewasa, ukuran tubuh ikan cupang sudah mencapai titik maksimalnya. Menempatkan mereka di wadah yang terlalu sempit seperti toples kecil sangat tidak dianjurkan karena dapat membatasi pergerakan dan menyebabkan atrofi otot. Ikan yang kurang gerak akan menjadi lesu, warnanya memudar, dan rentan mengalami stres. Wadah ideal untuk ikan cupang dewasa minimal berukuran 15x15x20 cm atau menampung air sekitar 4 liter.
Ukuran wadah yang lebih besar memberikan keleluasaan bagi ikan untuk merentangkan siripnya secara penuh tanpa terbentur dinding kaca. Hal ini sangat penting untuk menjaga bentuk sirip agar tetap rapi dan tidak menekuk. Selain itu, volume air yang lebih banyak akan membuat parameter air (suhu dan pH) menjadi lebih stabil, sehingga ikan tidak mudah kaget atau sakit akibat perubahan suhu lingkungan yang tiba-tiba.
4. Menggunakan Daun Ketapang (Treatment Alami)
Penggunaan daun ketapang kering adalah rahasia para breeder untuk menjaga kesehatan ikan cupang dewasa. Daun ketapang melepaskan zat tanin yang mengubah air menjadi kecokelatan dan menurunkan pH air ke tingkat yang ideal bagi habitat cupang (sedikit asam). Lingkungan air ketapang ini sangat menenangkan bagi ikan dewasa, membantu mengurangi stres, serta membuat sisik dan sirip menjadi lebih kuat dan berkilau.
Selain manfaat estetika dan pH, air rendaman daun ketapang juga berfungsi sebagai antiseptik alami. Zat aktif di dalamnya mampu mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri patogen yang sering menyerang ikan dewasa. Anda bisa memasukkan potongan daun ketapang yang sudah bersih langsung ke dalam wadah atau menggunakan ekstrak cair yang siap pakai setiap kali mengganti air. Ikan yang dirawat dengan air ketapang biasanya memiliki mental yang lebih stabil dan jarang sakit.
5. Latihan Mental dan Fisik (Flaring)
Melatih ikan cupang dewasa untuk "ngedok" atau flaring (membuka insang dan melebarkan sirip) adalah rutinitas wajib untuk menjaga kebugaran fisik mereka. Saat flaring, ikan akan memompa darah ke seluruh tubuh hingga ke ujung sirip, yang membantu mencegah sirip menjadi lengket atau kuncup. Anda bisa melakukan ini dengan mendekatkan cermin atau mensejajarkan wadah dengan ikan jantan lain agar mereka saling melihat dan berinteraksi.
Namun, durasi latihan ini harus dibatasi secara ketat, cukup 10 hingga 15 menit saja per hari. Jika dilakukan terlalu lama, ikan dewasa akan mengalami kelelahan yang luar biasa karena harus menahan beban siripnya yang berat saat mekar. Kelelahan yang berlebihan justru bisa memicu stres dan membuat sirip robek (fin blowing). Jadikan sesi ini sebagai olahraga singkat harian untuk menjaga mental tarung dan keindahan bentuk tubuhnya.
6. Menjaga Stabilitas Suhu Air
Ikan cupang adalah hewan poikiloterm (berdarah dingin) yang suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan. Ikan dewasa membutuhkan suhu yang hangat dan stabil, berkisar antara 24 hingga 27 derajat Celcius, untuk menjaga metabolisme tubuhnya tetap optimal. Suhu yang terlalu dingin akan membuat pencernaan ikan melambat, sehingga mereka menjadi pasif, nafsu makan turun, dan rentan terkena penyakit White Spot (bintik putih).
Hindari meletakkan wadah ikan di tempat yang terpapar angin malam langsung atau di ruangan ber-AC tanpa perlindungan. Jika Anda tinggal di daerah yang dingin, penggunaan heater akuarium sangat disarankan untuk menjaga suhu tetap konstan. Stabilitas suhu sangat krusial bagi ikan dewasa karena sistem kekebalan tubuh mereka akan bekerja maksimal pada suhu yang tepat, melindungi mereka dari berbagai serangan penyakit.
7. Perhatian Khusus pada "Resting Spot"
Seiring bertambahnya usia dan ukuran sirip, ikan cupang dewasa—khususnya jenis Halfmoon atau Giant—sering kali merasa berat untuk terus-menerus berenang. Mereka membutuhkan tempat untuk beristirahat di dekat permukaan air agar mudah mengambil napas tanpa harus mengeluarkan banyak energi untuk berenang dari dasar ke atas. Tanpa tempat istirahat, ikan bisa mengalami kelelahan kronis.
Anda bisa menyediakan tanaman air hidup seperti Anubias yang memiliki daun lebar, atau menggunakan "Betta Bed" (daun buatan yang ditempel di kaca) yang dipasang dekat permukaan air. Fasilitas ini memungkinkan ikan untuk tidur atau beristirahat di atas daun dengan nyaman. Memberikan tempat istirahat yang layak adalah bentuk perhatian detail yang sangat membantu meningkatkan kualitas hidup ikan cupang dewasa Anda.
Kesimpulan
Merawat ikan cupang dewasa membutuhkan kombinasi antara disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kepekaan terhadap kebutuhan fisiologis ikan. Masa dewasa adalah masa di mana kita bisa menikmati keindahan maksimal dari ikan tersebut, namun juga masa di mana risiko penyakit akibat kualitas air yang buruk meningkat. Dengan menjaga parameter air, memberikan pakan berkualitas, dan menyediakan lingkungan yang nyaman, Anda memastikan ikan cupang Anda tetap tampil prima dan sehat.
Ingatlah bahwa ikan cupang dewasa bukan sekadar pajangan, melainkan makhluk hidup yang membutuhkan interaksi dan perawatan yang layak. Konsistensi Anda dalam menerapkan ketujuh langkah di atas akan berdampak langsung pada umur panjang dan keceriaan ikan. Ikan yang sehat akan selalu menyambut pemiliknya dengan tarian sirip yang indah, menjadikan setiap usaha perawatan yang Anda lakukan terbayar lunas.